Salah satu hymn favorit saya adalah Here I Am to Worship. Saudara/i tahu pujian ini ‘kan? Coba perhatikan liriknya lebih teliti. Komposisi lagunya tidak banyak. Dan secara besar dapat dibagi menjadi tiga bagian. Bait lirik, ref, briedge. Ref jadi bagian terpenting di sini, dan biasanya bagian ini paling sering kita ulangi saat menaikan pujian. Akan sangat membantu jika kita menulis naskah video sambil memikirkan lirik pujian.

naskah dengan ringkas dan jelas, seperti sedang menulis puisi. Topik dan kata yang penting bisa ditulis berulang. Cobalah pakai kata dan kalimat yang mudah dipahami oleh tingkatan siswa SMP. Menulis naskah sebenarnya bukan hal yang mudah. Tapi semua orang di sini pasti bisa melakukannya jika terus melatihnya berulang kali. 

Metode penyusunan komposisi yang saya sampaikan ini adalah metode yang paling basic. Jika saudara/i sekalian coba terus mengulang penyusunan komposisi ini beberapa kali dan sudah terlatih, selanjutnya bisa coba menggunakan metode yang lebih beragam. Tapi, jika terlalu ambisius/serakah dan ingin berusaha untuk langsung jadi sempurna dari pertama kali coba padahal pengalamannya masih kurang, hasilnya mungkin tidak akan bagus. Meskipun begitu, jangan menyerah dan coba berusaha terus. Tuhan akan memampukan dan memberi kekuatan.

Setelah perencanaan, ide, naskahnya pun sudah siap, selanjutnya kita coba tuangkan semua itu dalam bentuk gambar. Kita buat Story Board.

Ini contoh Story Board. Biasanya yang sisi kiri ini gambaran ilustrasi tentang shoot apa yang akan diambil saat syuting, dan kanan berisi konten yang akan dimasukkan sesuai dengan naskah. Scene seperti apa yang mau diambil? Subtitle/Teks apa yang mau dicantumkan? Musik seperti apa yang digunakan? Lalu syutingnya mau di mana? Dan berbagai info lainnya bisa dicantumkan. 

Kalau tidak ada Story Board bukan berarti kita tidak bisa memproduksi video. Ada kasus di mana orang yang sudah berpengalaman/orang sibuk yang waktunya terbatas, mereka hanya syuting dan memikirkan ini itu sambil mengeditnya nanti. Tapi kalau ada Story Board, bisa membantu kita untuk menyelesaikan proses produksi dalam waktu singkat. Dan memang sebaiknya Story Board ditulis oleh anggota tim secara bersama-sama. Lebih baik kalau ditulis dengan cara yang dapat dipahami oleh semua orang. Penting untuk bisa membuat Story Board yang hanya dengan melihatnya saja kita bisa membayangkan videonya di kepala. 

Perencanaan dan/atau ide sudah siap. Naskahnya juga sudah siap. Bahkan Story Board juga sudah siap. Maka sekarang kita bisa melakukan syuting. 

Setelah selesai syuting, sekarang video akan diselesaikan melalui proses editing, recording audio, dan desain. 

Setelah semua videonya siap, tinggal kita tunjukkan kepada orang-orang. Tapi untuk menunjukkan/menayangkan video juga diperlukan keterampilan. Bila nanti ada kesempatan, saya harap kita bisa sama-sama mempelajari hal ini di lain waktu. 

Ada yang ingin saya sampaikan kepada tim multimedia gereja. 

Foto ini kelihatannya bagaimana? Saya merasa ini adalah gambar yang bisa mewakili situasi orang-orang yang melakukan pelayanan multimedia di gereja. Terlihat berbahaya ‘kan? Tapi entah kenapa, ini terasa sangat penting.

Yang terpenting dari foto ini adalah media yang menghubung sisi kiri dan sisi kanan. Jika bagian penghubung/media/channel ini terkoneksi dengan baik, kita bisa mengalami sukacita, karunia, dan kasih. Tapi kalau tidak terkoneksi dengan baik, maka mungkin akan timbul kesulitan besar dalam berkomunikasi antara satu sama lain. 

Saudara/i sekalian memegang peran sebagai media penghubung yang sangat penting di dalam gereja.

Anda bertanggung jawab atas media gereja. Apakah saudara/i juga meyakini hal yang sama?

Saudara/i berperan sebagai ‘saluran’ untuk terhubung dengan dunia, ‘saluran’ untuk terhubung dengan jemaat gereja, dan ‘saluran’ untuk terhubung dengan Tuhan. Pekerjaan yang sangat penting. 

Dalam Kejadian 12:2 ada tertulis: “engkau akan menjadi berkat”. Hari ini kiranya semua hadirin di tempat ini diberkati untuk bisa menjadi berkat, sama seperti yang tertulis dalam kitab Kejadian. Bagaimana kalau kita coba saling berhadapan dan bicara kepada satu sama lain, “kamu akan menjadi berkat”? 

“dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” 

Mari kita coba baca firman ini bersama-sama dengan suara yang keras.

Berdiri di posisi yang benar-benar sulit, itulah ‘Media’. Terkadang merasa kesepian, terkadang ada rasa takut. Tapi ingatlah firman ini. "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Maksudnya, siapa "Yang memberi kekuatan kepadaku" di sini? Yesus Kristus.

Apa yang mengisi hati saudara/i? Drama Korea, K-POP...

Semua yang ada di sini bisa menjadi pribadi yang diberkati. Dan berkat Anda, banyak orang bisa mengalami berkat/kasih karunia. Untuk bisa menjadi seperti itu, hidup saudara/i harus lebih dulu dipenuhi dengan Yesus Kristus. Dan juga harus dipenuhi dengan firman Tuhan. 

Dengan begitu, saya dan saudara/i semua bisa menjadi saluran berkat bagi seluruh dunia. Percaya ‘kan? Haleluya! Saya berdoa kiranya semua yang hadir hari ini bisa menjadi saluran berkat bagi seluruh dunia.

Terakhir, kita akan sama-sama menonton video yang sudah disiapkan dan lalu mengakhiri materi sesi satu ini.

Ini adalah pesan dari Pendeta Ha Yong Jo, yang merupakan pendiri CGN. Saya dan semua staf CGN berusaha melakukan yang terbaik dengan menyimpan pesan ini di dalam hati. Kiranya semua orang media yang berkumpul bersama di tempat ini, juga melayani dengan hati yang sama seperti ini. Jika begitu, Tuhan pasti akan memberkati kita. Kita pun juga terberkati oleh jiwa-jiwa yang merasakan kasih karunia Tuhan melalui kita. Terima kasih.